Ilmu/pedagogik vokal telah sangat membantu dalam mengklasifikasikan suara manusia—baik pria maupun wanita. Kita mengenal suara pria terbagi bermacam-macam, antara lain: countertenor, tenor, bariton, bass-bariton, bass. Bagi pria, suara bariton merupakan jenis suara pria yang paling tipikal. Suara bariton akan semakin nampak/terdengar pasca usia pubertas. Perubahan suara tersebut disebabkan oleh hormon testosteron yang dihasilkan tubuh secara alami. Secara bertahap, suara anak laki-laki yang cenderung melengking akan berkembang dan menjadi terdengar lebih "mendalam" dan lebih "gelap".
A. Apa itu Bariton?
Istilah bariton sebetulnya datang dari bahasa Yunani, barytonos (βαρύτονος) yang berarti suara yang dalam; baritono (Italia), baritone (Inggris). Istilah ini bisa berlaku pada instrumen saksofon, ukulele, vokal, dsb. Kali ini, fokus kita adalah pada vokal manusia.
Bariton merupakan jenis suara tipikal atau yang umum di kalangan pria. Tidak sedikit penyanyi pria--entah mereka bass, tenor, atau bahkan countertenor—yang memulai karir mereka dari bariton.
Bariton merupakan jenis suara tipikal atau yang umum di kalangan pria. Tidak sedikit penyanyi pria--entah mereka bass, tenor, atau bahkan countertenor—yang memulai karir mereka dari bariton.
Menurut pendapat G.B Lamperti dalam bukunya yang berjudul "The Technics of Bel Canto", biasanya bariton memiliki jangkauan dari not A (A2) hingga f'# (F#4). Menurut Ammer (2004), secara kasar, jangkauan bariton adalah dari not G (G2) hingga not e' (E4). Dan masih banyak pendapat lagi dari banyak pakar mengenai hal ini. Penulis sendiri menyadari akan kealpaan diri dan memerlukan pendalaman yang lebih baik mengenai ilmu dan seni vokal. Namun, satu hal yang paling mudah kita pahami adalah jenis suara (fach) bariton merupakan jenis suara menengah yang lebih tinggi dari bass namun lebih rendah dari jenis suara tenor.
B. Jenis-jenis Bariton
Sebagaimana klasifikasi vokal pada umumnya—soprano, mezzo-soprano, alto, kontralto, tenor, bariton, bass—jenis suara bariton sendiri juga memiliki klasifikasi sesuai karakteristiknya. Berbeda dengan paduan suara yang lebih menekankan pada harmoni dari beragam jenis suara tersebut, klasifikasi bariton sendiri akan lebih banyak kita jumpai pada musik operatik/teatrikal.
Secara umum, klasifikasi bariton terdiri atas lyric baritone dan bass-bariton. Lyric baritone merupakan bariton dengan karakter suara yang cenderung lebih terang & mudah menyanyikan di nada yang tinggi. Bass-bariton merupakan bariton dengan karakter suara yang cenderung lebih mendalam layaknya bass dan memiliki resonansi yang kuat pada nada-nada yang rendah.
Secara umum, klasifikasi bariton terdiri atas lyric baritone dan bass-bariton. Lyric baritone merupakan bariton dengan karakter suara yang cenderung lebih terang & mudah menyanyikan di nada yang tinggi. Bass-bariton merupakan bariton dengan karakter suara yang cenderung lebih mendalam layaknya bass dan memiliki resonansi yang kuat pada nada-nada yang rendah.
C. Bariton dalam Opera
Tidak dipungkiri, karakter suara bariton yang khas tetap menjadi pilihan komposer dalam pembuatan karya operanya, seperti: karakter Figaro dalam opera jenaka "Tukang Cukur dari Sevilla"—(judul asli: Il Barbiere di Siviglia) karya Giacomo Rossini, karakter Giorgio Germont atau ayah dari Alfredo dalam opera percintaan "La Traviata" karya Giuseppe Verdi, karakter Raja Julius Caesar—yang aslinya dirancang khusus untuk alto kastrato—dalam opera "Julius Caesar di Mesir"—(judul asli: Giulio Cesare in Egitto) karya Georg Frideric Händel, dan masih banyak lagi.
Referensi
Ammer, Christine. 2004. The Facts on File Dictionary of Music--4th Edition. New York: Facts on File, Inc.
Lamperti, Giovanni Battista. 1905. The Technics of Bel Canto (Translated from the German by Dr. T.H. Baker). New York: G. Schirmer
Osborne, Charles. 2004. The Opera Lover's Companion. New Haven: Yale University Press
Phillips, Pamelia S. DMA. 2011. Singing for Dummies, 2nd Edition. Indianapolis, Indiana: Wiley Publishing, Inc.
Artikel mengenai Placido Domingo dalam Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Placido_domingo), diakses terakhir pada 10 Juli 2014.
Lamperti, Giovanni Battista. 1905. The Technics of Bel Canto (Translated from the German by Dr. T.H. Baker). New York: G. Schirmer
Osborne, Charles. 2004. The Opera Lover's Companion. New Haven: Yale University Press
Phillips, Pamelia S. DMA. 2011. Singing for Dummies, 2nd Edition. Indianapolis, Indiana: Wiley Publishing, Inc.
Artikel mengenai Placido Domingo dalam Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Placido_domingo), diakses terakhir pada 10 Juli 2014.