Dalam partitur (music sheet/score), kita akan melihat banyak sekali paranada yang mengandung beragam not. Paranada merupakan garis yang merepresentasikan setiap lokasi nada. Umumnya, paranada berbentuk kisi yang terdiri dari 5 garis horizontal yang tersusun dari bawah ke atas. Selain itu, ada pula bentuk paranada selain yang disebutkan di atas hanya terdiri dari sedikit garis saja.
A. Apa itu Paranada (Staff)? Apa Kegunaannya?
Paranada adalah serangkaian garis horizontal, yang secara fundamental, digunakan untuk mendefinisikan setiap letak nada. “Letak-letak” nada ini akan menentukan frekuensi nada (pitch) setiap not. Istilah paranada diterjemahkan/diambil dari istilah musiknya dalam bahasa Inggris, yakni staff (jamak, staves). Sejak abad ke-13, cara penulisan paranada 5 garis (5-lines staff) telah banyak digunakan dalam penulisan komposisi musik yang lebih modern, meskipun pada saat itu lagu-lagu Gregorian masih tertulis dalam paranada 4 garis (4-lines staff). Cara penulisan paranada semacam ini digagas oleh Guido d’Arezzo, seorang biarawan Benediktan dari Italia.
Gambar: Paranada
(Sumber: Penulis)
(Sumber: Penulis)
B. Bentuk dan Jenis Paranada (Staff)
Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, umumnya, paranada terdiri dari 5 garis horizontal yang tersusun dari bawah ke atas (vertikal). Setiap garis tersebut dipisahkan oleh jeda kosong (space).
Selain itu, ada pula jenis paranada yang lain yang cukup berupa 1 garis saja. Tapi, paranada yang seperti ini biasanya dikhususkan untuk instrumen pukul/perkusi seperti kendang, tifa, perkusi atau alat musik tak bernada lainnya, seperti gambar contoh di bawah ini.
Selain itu, ada pula jenis paranada yang lain yang cukup berupa 1 garis saja. Tapi, paranada yang seperti ini biasanya dikhususkan untuk instrumen pukul/perkusi seperti kendang, tifa, perkusi atau alat musik tak bernada lainnya, seperti gambar contoh di bawah ini.
Gambar: Contoh paranada satu garis untuk instrumen cymbal
(Sumber: Penulis)
(Sumber: Penulis)
Satu paranada digunakan untuk mewakili satu jenis instrumen tunggal, misal: instrumen senar (violin, viola, violoncello/cello, kontrabass, gitar), instrumen tiup (seruling, oboe, klarinet, dll), dan suara/vokal. Namun, untuk satu jenis instrumen yang bisa dimainkan 2 tangan sekaligus—misal: piano, keyboard, harpa, harpsichord; maka dituliskan 2 paranada yang dihubungkan dengan satu garis lurus vertikal disertai satu tanda kurung kurawal buka ukuran besar (brace). Ini juga berlaku untuk instrumen yang memiliki tuts pedal, seperti: organ pipa.
Gambar: Paranada untuk vokal diiringi piano.
(Sumber: Lagu "My Way" - Frank Sinatra)
(Sumber: Lagu "My Way" - Frank Sinatra)
C. Cara Memahami Paranada (Staff)
Dalam paranada, garis paling bawah merupakan garis pertama, sementara garis teratas merupakan garis kelima. Paranada yang tersusun dari bawah ke atas memiliki arti, jika suatu not berada pada garis atau jeda yang lebih tinggi, maka not tersebut merupakan not tinggi. Demikian pula sebaliknya, jika suatu not berada pada garis atau jeda yang lebih rendah, maka not tersebut merupakan not rendah.
Gambar: Semakin tinggi letak garis atau jeda, semakin tinggi pitch notasi yang dibunyikan. Demikian sebaliknya.
(Sumber: Penulis)
(Sumber: Penulis)
Referensi:
Ammer, Christine. 2004. The Facts on File Dictionary of Music--4th Edition. New York: Facts on File, Inc.
Kodijat, Latifah. 1992. Istilah-istilah Musik. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Kurniawan, Y. Andhi. 2010. Cara Mudah dan Cepat Membaca Notasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, PT.
Kodijat, Latifah. 1992. Istilah-istilah Musik. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Kurniawan, Y. Andhi. 2010. Cara Mudah dan Cepat Membaca Notasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, PT.